FAKTOR-FAKTOR LAJU REAKSI
I.
Tujuan
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi.
II.
Dasar Teori
Menurut teori tumbukan, suatu reaksi
berlangsung sebagai hasil tumbukan antar partikel pereaksi. Dari pengalaman sehari-hari, kita dapat
mengetahui bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh berbagai faktor.teori tumbukan
,menurut teori ini ,suatu reaksi
berlangsung sebagai hasil tumbukan antar partikel pereaksi . laju reaksi akan
bergantung pada 3 hal :
a. Frekuensi tumbukan
b. Energi partikel pereaksi
c. Arah tumbukan
Tumbukan yang menghasilkan reaksi kita
sebut tumbukan efektif.energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel
pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan efektif disebut energi pengaktifan (Ea = energi aktivasi).Misalnya
kita dapat mengamati bahwa serpihan kayu terbakar lebih cepat daripada balok
kayu. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu:
1. Luas permukaan
Suatu reaksi
melibatkan pereaksi dalam bentuk padat. Perubahan laju reaksi semata-mata
sebagai akibat perbedaan ukuran kepingan. dalam hal ini, ukuran kepingan kita
sebut variabel bebas (variabel manipulasi), perubahan laju reaksi (waktu
reaksi) sebagai variabel terikat (variabel respons), semua faktor lain
yang dibuat tetap disebut variabel kontrol.
Suatu zat akan bereaksi apabila
bercampur danbertumbukan. Pada pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fase
atau lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk
serbuk halus memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada
padatan berbentuk kepingan atau butiran. Semakin luas permukaan partikel, maka
frekuensi tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi sehingga reaksi dapat
berlangsung lebih cepat.
2. Konsentrasi pereaksi
Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi
dapat dipelajari dengan mengulangi reaksi magnesium dengan asam klorida.
Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang lebih
rapat. Jika dibandingkan dengan larutan ecer. Semakin tinggi konsentrasi suatu
larutan berarti semakin banyak molekul-molekul dalam setiap satuan luas
ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul semakin sering terjadi dan reaksi
berlangsung semakin cepat
3. Suhu
Laju reaksi dapat juga dipercepat atau
diperlambat dengan mengubah suhunya. Dari pengalaman sehari-hari, kita ketahui
bahwa reaksi akan berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi. Pengaruh
suhu terhadap laju reaksi akan kita pelajari dengan mengamati reaksi natrium
tiosulfat dengan larutan asam klorida. Reaksi ini menghasilkan endapan belerang
yang berwarna kuning muda.peningkatan suhu akan menaikan energi kinetik rata-rata
molekul,sehingga jumlah atau fraksi molekul yang mencapai energi pengaktifan
bertambah
4. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat
mempercepat laju reaksi tetapi zat itu sendiri tidak mengalami perubahan yang
kekal (tidak dikonsumsi atau tidak dihabisakan). Selain Katalis juga ada yang
terdapat katalis negatif atau inhibitor yaitu zat yang dapat
memperlambat reaksi.
Katalis juga mempunyai sifat-sifat di
antaranya :
1. Katalis tidak mengalami perubahan yang
kekal
2. Katalis mempercepat laju reaksi
3. Katalis menurunkan energi pengaktifan
reaksi
4. Katalis merubah mekanisme reaksi
5. Katalis mempunyai aksi spesifik
6. Katalis hanya diperlukan dalam jumlah
sedikit
7. Katalis dapat diracuni oleh gas gas
tertentu
Reaksi kimia terjadi karena adanya
tumbukan yang efektif antara partikel-partikel zat yang bereaksi. Tumbukan
efektif adalah tumbukan yang mempunyai energi yang cukup untuk memumtuskan
ikatan-ikatan pada zat yang bereaksi.
III.
Percobaan Pertama (Pengaruh Luas Permukaan)
a.
Alat dan bahan
1. Tabung reaksi (2 buah)
2. Kepingan Mg dan serbuk Mg (masing-masing 1 gram)
3. 10 mL larutan HCl 0,5 M
b.
Langkah Kerja
1.
Percobaan dilakukan
pada suhu kamar.
2.
Masukkan kepingan
Mg dan serbuk Mg ke dalam masing-masing tabung reaksi.
3.
Masukkan 10 mL HCl
0,5 M ke dalam tiap tabung reaksi. Segera hidupkan stopwatch, saat memasukkan
HCl.
4.
Catat waktu yang
diperlukan mulai dari memasukkan HCl sampai dengan habisnya pita Mg bereaksi
dengan HCl.
5.
Salin dan tuliskan
data ke dalam tabel pengamatan.
c.
Hasil Pengamatan
TabungReaksi
|
1
gram
|
HCl
|
Dtk
|
1
|
Zn
|
0,5
M
|
Reaksi lama
|
2
|
Serbuk
Zn
|
0,5
M
|
Reaksi cepat
|
Analisis Data
Pada percobaan
besar luas permukaan Zn berbentuk butiran dan berbentuk kepingan, permukaan Zn
akan bereaksi lebih cepat daripada Zn berbentuk kepingan.
Luas permukaan
bidang sentuh Zn dalam bentuk serbuk lebih besar daripada Znberbentuk
kepingan dalam massa yang sama.
d. Kesimpulan
“Makin luas permukaan bidang sentuh,
makin cepat laju reaksi”
IV.
Percobaan Kedua (Pengaruh Konsentrasi Larutan)
a.
Alat dan Bahan
1.
Tabung reaksi (3
Buah)
2.
Batang magnesium
(Mg) dengan panjang 5 cm (3 buah)
3.
10 mL larutan HCl
dengan konsentrasi masing-masing 0,2 M, 0,5 M, dan 0,7 M
b.
Langkah Kerja
1.
Masukkan larutan
HCl ke dalam tabung reaksi yang sudah Anda beri tanda 1 M, 2 M, dan 3 M.
2.
Siapkan pencatat
waktu (stopwatch), masukkan pita Mg ke dalam tabung no. 1 yang berisi larutan
HCl 0,2 M.
3.
Catat waktu yang
diperlukan, mulai dari saat memasukkan pita Mg sampai dengan pita Mg habis
bereaksi dengan HCl.
4.
Salin dan masukkan
hasil pencatatan waktu yang diperlukan oleh masing-masing tabung pada tabel
hasil pengamatan.
5.
Ulangi kegiatan
dengan menggunakan HCl 0,5 M dan HCl 0,7 M.
c.
Hasil Pengamatan
Gelas
Kimia
|
Larutan
25 mL
|
Mg
|
Dtk
|
1
2
3
|
HCl
0,2 M
HCl
0,5 M
HCl
0,7 M
|
2
cm
2
cm
2
cm
|
48 menit 13 detik
5 menit 41 detik
2 menit 24 detik
|
Analisis Data
Persamaan Reakasi : Mg (s) + 2 HCl (aq)
MgCl2
(aq) + H2 (g)
Percobaan yang
dilakukan diatas, konsentrasi HCl ketiganya berbeda, sementara semua faktor
lain dibuat sama, seperti volume HCl, massa HCl, serta suhu. Dari data diatas
menunjukkan bahwa reaksi magnesium dengan HCl 0,7 M lebih cepat daripada reaksi
magnesium dengan HCl 0,5 M. Maka dapat diketahui bahwa pengaruh konsentrasi
terhadapat laju reaksi dapat memperngaruhi cepat atau lambatnya laju
reaksi.
d. Kesimpulan
Pada data
percobaan terlihat makin besar konsentrasi Hcl, laju reaksi makin cepat, maka dapat dikatakan :
Makin besar konsentrasi, laju reaksi makin cepat
Variabel-variabel
pada percobaan tersebut adalah
Variable
manipulasi : Konsentrasi
Variable
respond : Waktu
Variable control : Massa logam Mg, elastisitas, volum HCl,
Variable control : Massa logam Mg, elastisitas, volum HCl,
cara
pengukuran , waktu, dan suhu.
V.
Pengamatan Ketiga (Pengaruh Suhu)
a.
Alat dan Bahan
1.
Lampu spiritus (1 buah)
2.
Kaki tiga (1 buah)
3.
Termometer (1 buah)
4.
Gelas kimia (3 buah )
5.
Kertas putih yang diberi tanda silang besar
6.
Larutan natrium thiosulfat (Na2S2O3)
7.
Larutan HCl 0,5 M
b.
Langkah Kerja
1.
Masukkan masing-masing 20 mL larutan Na2S2O3 ke dalam
gelas kimia. Beri tanda dengan kertas label untuk gelas kimia 1, 2, dan 3.
2.
Panaskan di atas kompor masing-masing gelas kimia berisi
larutan Na2S2O3sampai suhu masing-masing
28oC, 35 oC, dan 45 oC.
3.
Letakkan gelas kimia tadi di atas kertas putih yang sudah
diberi tanda silang.
4.
Masukkan 10 mL larutan HCl ke dalam masing-masing gelas
kimia berisi larutan Na2S2O3 yang telah dipanaskan. Tekan pencatat waktu
(stopwatch) saat larutan HCl mulai bercampur dengan larutan Na2S2O3.
5.
Hentikan pencatat waktu segera setelah tanda silang di
kertas sudah tidak tampak lagi.
c.
Hasil Pengamatan
Gelas
Kimia
|
Suhu
|
V
Na2S2O3
|
HCl
|
Dtk
|
1
2
3
|
Ruang
350
C
450
C
|
25
25
25
|
5
mL
5
mL
5mL
|
6 menit 40detik
4 menit 7 detik
3 menit 53 detik
|
d.
Analisis data
Pada percobaan reaksi natrium
tiosulfat (Na2S2O3) dengan larutan asam klorida (HCl) menghasilkan
endapan belerang yang berwarna kuning muda.
e.
Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan ternyata HCl dengan temperatur paling tinggi bereaksi paling cepat.
Maka dapat dikatakan:
“Makin tinggi temperatur reaksi,makin cepat laju reaksi”
VI.
Pengamatan Keempat (pengaruh katalis)
a. Alat dan bahan
1. Gelaskimia
2. Larutanhidrogenperoksida (H2O2) 5%
3. Larutannatriumklorida (NaCl)
0,1 M
4. Larutanbesiklorida (FeCl3) 0,1 M
5. Pipettetes
b. Langkah Kerja
1. Masing-masing 50 mL larutan H2O2
5% dimasukkan ke dalam dua gelas. Kemudian diamati kecepatan timbulnya
gelembung gas pada kedua gelas itu dan catat.
2. 20 tetes larutan NaCl 0,1 M ditambahkan
ke dalam gelas kimia 1 dan 20 tetes larutan FeCl3 0,1 M ditambahkan
ke dalam gelas kimia 2
c. Hasil Pengamatan
No.
|
Larutan
|
Pengamatan
|
1.
|
H2O2
|
Tidak ada
|
2.
|
H2O2
+ NaCl
|
Sidikit
|
3.
|
H2O2
+ FeCl3
|
Ada banyak
|
Analisis data
Pada percobaan diatas, penguraian H2O2
oleh natrium klorida, dengan katalis larutan besi III klorida.
Pada reaksi H2O2
ditambahkan dengan natrium klorida (NaCl) , gelumbung gas O2 tidak
kelihatan. Tetapi pada percobaan ketiga H2O2 ditambahkan
dengan besi III klorida yang berwarna kuning jingga, gelembung gas O2 timbul
dengan jumlah yang banyak.
Pada reaksi
tersebut, besi III klorida (FeCl3) bertindak sebagai katalis.
besi III klorida (FeCl3) turut bereaksi, tetapi pada akhir reaksi
zat itu tebentuk kembali. Hal ini dapat terlihat pada perubahan warna larutan
besi III klorida (FeCl3) dari kuning jingga menjadi cokelat tetapi
pada akhir reaksi kembali berwarna kuning jingga. Hal ini menunjukkan bahwa
besi III klorida (FeCl3) tidak dikonsumsi dalam reaksi tersebut
d. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan tersebut dapat disimpulkan katalis adalah zat yang
dapat mempercepat suatu reaksi tanpa ikut bereaksi.
VII.
Kesimpulan Umum.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
Ø Makin besar konsentrasi, laju reaksi
makin cepat
Ø Makin besar luas permukaan bidang
sentuh, makin cepat laju reaksi
Ø Makin tinggi temperatur reaksi,makin
cepat laju reaksi
Ø Katalis hanya mempercepat laju reaksi ,katalis pada percobaan diatas
FeCl3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar