Untuk menjawab pertanyaan tersebut, marilah pertama-tama kita jelajahi dunia astronomi dengan membaca artikel ini.
Semua
benda-benda yang ada di alam semesta ini sangatlah banyak, bahkan tidak
dapat di hitung oleh angka nominal. Semua benda-benda seperti planet
dan juga bintang yang ada di alam semesta ini tidaklah berdempetan alias
terpisahkan dengan jarak-jarak tertentu. Semuanya dipisahkan oleh ruang
kosong yang tak berujung dan memiliki luas yang tak terhingga. Oleh
karena itu, jarak pisah antara satu planet dengan planet lain atau satu
bintang dengan bintang lain adalah sangat panjang. Jika dihitung dengan
satuan kilometer maka akan memakan angka nominal yang sangat banyak.
Oleh karena itu para ilmuwan mencoba mencari satuan yang lebih efektif
lagi untuk memudahkan mereka dalam menghitung jarak di luar angkasa
yaitu dengan satuan tahun cahaya. Memang agak aneh jika kita mendengar
kata tahun dipakai untuk menghitung jarak atau panjang, tapi justru
inilah satuan yang mempermudah ilmuwan untuk menghitung jarak di luar
angkasa.
Pertama-tama
kita bahas terlebih dahulu tentang cahaya. Cahaya adalah sesuatu yang
dapat memperjelas penglihatan mata manusia sehingga dapat melihat.
Cahaya memiliki kecepatan rambat yang luar biasa, yaitu 300.000km/detik.
Jadi, jika ada bintang yang memancarkan cahayanya ke sebuah planet
dengan jarak misal 3 jt km, maka sinar cahaya akan di terima oleh planet
tersebut setelah 10 detik. Dari peristiwa tersebut dapat diansumsikan
sehari ada 24 jam, 1 jam ada 60 menit, dan 1 menit ada 60 detik.
Sehingga, dalam 1 hari ada 86.400 detik. Jika 1 hari terdapat 86.400
detik maka berapa detikkah dalam 1 tahun ?
1 tahun ada 365 hari, berarti 1 tahun ada 365 x 86.400 = 31.536.000 detik.
Jika satuan waktu tersebut kita gabungkan dengan kecepatan cahaya maka barulah akan membentuk satuan panjang tahun cahaya.
Jadi, 1 tahun cahaya adalah 31.536.000 detik x 300.000 = 9.460.800.000.000 km atau sekitar 9,46 triliun km.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar