Jumat, 25 Januari 2013

Penciptaan Malaikat Maut

Diriwayatkan dalam suatu hadist bahwa tatkala malaikat maut diciptakan oleh Allah SWT, dihijab-Nya malaikat maut itu dengan sejuta hijab. Tubuh sang malaikat itu besarnya lebih besar daripada tujuh lapis langit dan bumi.

Sebelum ia dirantai dengan 70.000 rantai. Jarak dari tiap-tiap rantainya berjarak sama dengan tujuh ratus perjalanan. Tidak ada seorang pun dari para malaikat yang mendekati dan mengetahui wujudnya. Hanya terkadang suaranya saja yang terdengar.


Hingga ketika nabi Adam tercipta, Allah SWT menyerahkan pengurusan malaikat maut kepada Malaikat Izrail. Izrail bertanya mengenai malaikat maut itu,"ya Tuhanku, siapakah itu?"


Kemudian Allah menyibakkan hijab Malaikat Maut itu, sehingga terlihatlah sang malaikat maut oleh Malaikat Izrail. Dan para Malaikat lainnya diperintahkan oleh Allah SWT untuk berdiri melihat malaikat maut.



Malaikat maut diperintahkan oleh Allah SWT untuk terbang agar dapat disaksikan oleh seluruh Malaikat. Subhanallah, para malaikat jatuh pingsan melihat wujud maut itu. Seribu tahun kemudian baru siuman.


Malaikat bertanya kepada Allah SWT,"ya Tuhanku, adalah Kau ciptakan makhluk-Mu yang lebih besar daripada maut itu".


Allah menjawab, "Aku (Allah) yang menciptakan dan Aku (Allah) jugalah yang lebih besar daripada dia. sesungguhnya seluruh makhluk merasakan maut juga".


Allah SWT berfirman kepada Izrail,"sesungguhnya Aku (Allah) menyerahkan pengurusan Maut itu kepada engkau. Sahut Izrail,"Ya Tuhan-Ku, dengan kekuatan yang mana hamba-Mu memegang sebab dia lebih besar daripada hamba".


Allah pun mengkaruniai Izrail kekuatan yang lebih besar daripada Maut, sehinggaIzrail dapat memegang Malaikat maut tadi. Malaikat itu pun pasrah terhadap pemeliharaan oleh Izrail tersebut, karena memang kehendak Allah semata.


Pada suatu waktu, Izrail datang kepada Allah untuk mengajukan permohonan, katanya,"Ya Rabbi, karunialah kiranya kepada hamba-Mu suara lantang yang membahana ke seluruh langit ini".


Allah pun mangabulkannya. Mulailah malaikat maut menyeru-nyeru dengan sangat lantangnya. " Akulah Maut yang menceraikan antara seluruh kekasih dengan kekasihnya. Dan akulah yang menceraikan antara isteri dan suaminya. Dan akulah yang menceraikan seluruh anak dan Ibunya. Dan akulah yang menceraikan antara seluruh saudara laki-laknya dengan saudara perempuannya.


Ketika didatangkan Malaikat Maut kepada seseorang, berdirilah sang maut dihadapannya seperti rupa orang yang hendak mati itu. Ditanyalah maut,"siapakah engkau, dan apa keinginanmu".


Sahut malaikat Maut,"akulah Maut yang mengeluarkan engkau dari dalam dunia ini, dan akulah yang menjadikan anakmu yatim dan menjadikan isterimu seorang janda,membuat seluruh harta warisanmu dipusakai oleh orang yang tidak engkau cintaisekalipun pada masa hidupmu.


Dalam sebuah hadist diriwayatkan bahwa malaikat Maut menetap dilangit ke tujuh, Allah SWt menciptakannya dari nur. Memiliki kaki. Dia(maut) memiliki sayap yang berjumlah 70.000 buah.


Tubuhnya penuh oleh mata dan lidah. Tidak ada seorang pun makhluk yang bernyawa yang wajahnya tidak terdapat pada tubuh malaikat ini. Pada tubuh Malaikat Maut juga terdapat empat muka. pertama, diwajahnya; kedua di kepalanya; ketigadi lehernya; keempat, pada telapak kakinya

Diceritakan oleh seorang ulama, bahwa malaikat maut pernah bersilaturahmi kepada nabi Sulaiman as. Dengan menyamar sebagai manusia, pada saat itu Nabi Sulaiman as. Sedang bercakap-cakap dengan seorang pemuda. Setelah duduk, perhatiannya tidak terlepas kepada pemuda tersebut sehingga membuatnya menjadi ketakutan, lalu ia berkata kepada Nabi Sulaiman as. : “Ya Nabi Allah, izinkanlah hamba pergi kenegeri Cina, hamba hendak mengadu nasib di sana.!” Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan angin untuk menbawanya ke negeri Cina, setelah pemuda itu pergi, malaikat maut mendekati Nabi Sulaiman. “Ya Nabi Allah, hamba mendapat tugas dari Allah untuk mencabut nyawa pemuda tadi hari ini di negeri Cina dan pada mulanya hamba heran, mengapa ia berada disini sedang akhir hidupnya berada di negeri Cina, tapi setelah hamba mendengar percakapan tuan tadi, hilanglah rasa heran hamba..!” Nabi Sulaiman as. Tersenyum : “Pergilah kamu hari ini ke negeri Cina dan laksanakanlah tugasmu! Sesungguhnya Allah telah menentukan dimana seorang hamba akan menjumpai ajalnya”. Sebagian ulama berpendapat “Sesungguhnya Allah-lah yang telah menghidupkan dan mematikan seluruh makhluknya, adapun kematian seorang hamba itu hanya disandarkan kepada malaikat maut, sebagai pelaksana tugas sedangkan pada hakekatnya Allah-lah yang telah mematikannya sebagaimana firman-Nya dalam al-Qur’an “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati…” (QS. Az-Zumar : 43) Diceritakan pula oleh seorang ulama, bahwa ada seorang pemuda shaleh yang selalu berdo’a dengan ucapan اللهم اغفرلى وملك الشمس (Allahumma ighfirlii wa malakus syam) “Ya Allah ampunilah segala dosaku dan rahmatilah malaikat penjaga matahari”. Do’a ini selalu diucapkan dimanapun ia berada, sehingga membuat malaikat penjaga matahari minta izin kepada Allah untuk menjumpainya, dan Allah pun mengizinkannya. Setelah keduanya bertemu; malaikat penjaga matahari bertanya kepadanya : “Hai pemuda, apa maksudmu selalu mendo’akan aku?”. Pemuda itu menjawab : “aku ingin kau membawaku ke alam malaikat, lalu pertemukanlah aku dengan malaikat Izrail atau malaikat maut”. “Untuk apa?” Tanya malaikat penjaga matahari. “Aku ingin bertanya kepadanya, kapan ajalku tiba dan dimana tempat kematianku nanti”. Atas izin Allah, pemuda itu pun dibawa oleh malaikat penjaga matahari untuk menemui malaikat maut setibanya di matahari, malaikat itu berkata : “Tunggulah kamu disini sebentar, aku ingin menemui malaikat maut, dilangit keempat. Setibanya disana, ia berkata kepada malaikat maut “Hai malaikat maut, ada seorang pemuda shaleh yang selalu mendo’akan aku dan ia pun ingin sekali bertemu dengan mu”. “Untuk apa?’ Tanya malaikat maut. “Dia hendak menanyakan kapan ajalnya tiba, dimana tempat kematiannya nanti”. Malaikat maut menjawab : “Hai malaikat penjaga matahari, sesungguhnya ajal pemuda itu adalah kau ini, dan tempat kematiannya adalah dekat dengan matahari. Mendengar jawaban tersebut, malaikat penjaga matahari bergegas kembali ketempat pemuda itu menunggunya, dan benarlah pemuda itu telah meninggal. Dan sebagian ulama berpendapat bahwa hewan selalu berdzikir kepada Allah siang dan malam sebagaimana halnya para malaikat, apabila ia berhenti berdzikir, maka malaikat maut pun siap mencabut ruhnya. Demikianlah.. Wallahu a’lam.

Read more at: http://inspirationyourlife.blogspot.com/2012/01/penciptaan-malaikat.html
Copyright inspirationyourlife.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution

Tidak ada komentar:

Posting Komentar