Kisah Bani Israel adalah kisah yang paling
 banyak dicantumkan di dalam Al-Qur’an. Tidak ada golongan-golongan 
lain, yang banyak di sebut di dalam Al-Qur’an, kecuali Bani Israel. 
Mengapa demikian? Agar seluruh umat manusia, khususnya orang-orang 
Mukmin dan Muslim, kiranya dapat mengambil ibrah (pelajaran), yang 
berharga bagi kehidupan mereka.
Bani Israel adalah umat pertama yang 
menghadapi dakwah Islamiyah dengan permusuhan, tipu muslihat, dan 
peperangan di Madinah dan seluruh jazirah Arab. Sekarang, bukan hanya di
 semenanjung Arab, tetapi di seluruh pelosok bumi, di mana ada orang 
keturunan Bani Israel dan Mukmin, pasti akan terjadi peperangan.
Mereka ini memerangi orang-orang Mukmin 
sejak hari pertama. Mereka membuat permusuhan yang sangat keras terhadap
 orang-orang Mukmin. Sampai hari ini. Inilah sebuah realitas. Perang 
antara para pengikut dan penyembah Allah Azza Wa Jalla melawan kaum Bani
 Israel dengan seluruh keturunannya.
Mereka yang menumbuh-suburkan kemunafikan
 dan orang-orang munafik. Jiwa-jiwa nifaq yang berkembang biak 
dikalangan umat ini merupakan buah karya yang paling agung dari kalangan
 Bani Israel. Kelompok yang paling berbahaya dan destruktif dalam 
kehidupan ini, tak lain adalah orang-orang munafik. Pertama kali tumbuh 
dan lahir golongan munafik adalah di Madinah.
Kaum Bani Israel membantu orang-orang 
munafik dengan berbagai sarana tipu daya terhadap aqidah kaum Mukmin 
secara bersama-sama. Mereka tak pernah henti melakukan tipu daya dan 
permusuhan terhadap orang-orang Mukmin. Sehingga, sering terjadinya 
kehancuran perpecahan dikalangan orang-orang Mukmin, tak lain berasal 
dari kaum munafik.
Bani Israel membantu orang-orang munafik 
dan memprovokasi orang-orang musyrik, memberikan janji-janji kepada 
mereka, dan berkonspirasi dengan mereka untuk memusuhi orang-orang 
Mukmin. Ini terjadi sepanjang sejarah kehidupan. Tidak akan pernah 
berhentik persekongkolan jahat mereka, ketika mereka menghadapi kaum 
Mukminin. Inilah karakter dasar Bani Israel.
Mereka yang menggerakan perang, rumor, 
fitnah, intrik, tipu muslihat, dan kekacauan di tengah barisan kaum 
mukminin. Mereka yang mencekoki orang-orang Mukmin dengan kehidupan 
materialisme yang menggantikan aqidah dan iman kaum Mukminin. Mereka 
menjerumuskan orang-orang Mukmin dengan cara-cara yang sangat rendah, 
terutama yang menjadi kecenderungan fitrah nafsu manusia. Segala 
kenikmatan dunia dan pernak-pernik yang seakan nampak indah itu, 
kemudian menjadi alat yang ampuh menggeroroti iman dan aqidah 
orang-orang Mukmin, yang lemah komitmennya.
Kemudian, tak jarang dan sedikit pula 
kaum Mukminin, yang sudah menanggalkan aqidah adan iman mereka, lalu 
bersedia menjadi budak dan kaki tangan Bani Israel untuk menghancurkan 
Islam dan barisan Islam. Mereka juga menyebarkan subhat, keragu-raguan, 
penyimpangan-penyimpangan seputar aqidah dan para pemimpin. Semua mereka
 lakukan dengan sembunyi-sembunyi, sebelum mereka melakukan perang 
terbuka dan terang-terangan.
Orang-orang munafik yang sudah menjadi 
bagian dan alat Bani Israel, sangat pandai mereka menyembunyikan identas
 dan karakter mereka, dan mereka menelusup ke barisan kaum Mukminin, dan
 mengadu domba, dan membius kaum Mukminin dengan iming-iming harta, 
jabatan, kekuasaan, dan bahkan wanita. Banyak diantara kaum Mukminin 
yang tergoda, kemudian mengikuti kehendak dan ajakan Bani Israel, dan 
mengekor kepada mereka.
Kaum Mukminin harus tahu sejarah mereka, 
dan siapa yang menjadi musuhnya? Bagaimana karakter mereka? Dan apa 
hakikat perang yang mereka masuki melawan Bani Israel. “Sesungguhnya 
Allah tahu bahwa Bani Israel akan menjadi musuh-musuh petunjuk Allah di 
sepanjang kehidupan”.
Golongan Bani Israel inilah yang paling 
keras menolak petunjuk Allah Rabbul Alamin. Golongan Bani Israel ini 
yang paling istiqomah menolak beriman dan tunduk kepada Allah. Dengan 
ajaran Islam yang dibawah Rasul Shallahu alaihi wa sallam, yang akan 
mengetuk karat-karat hati mereka, dan karena itu mereka menolaknya 
dengan keras.
Tidak mungkin mengharapkan kaum Bani 
Israel akan dapat beriman dan mau menerima kebenaran Islam. Karena 
mereka sejak awal dakwah ini telah melakukan permusuhan yang sangat 
keras.
Kaum Bani Israel ini, di mana satu sama 
lainnya bekerjasama dalam hal kebathilan. Mereka tidak mau saling 
ingat-mengingatkan. Membiarkan rahib-rahib mereka memakan harta dengan 
cara yang bathil. Para rahib mereka mengharamkan yang dihalalkan oleh 
Allah, dan sebaliknya mereka menghalalkan yang diharamkan oleh Allah. 
Inilah mula pertama kehancuran. Mereka menuhankan rahib-rahib mereka, 
sekalipun para rahib mereka telah berbuat kebathilan dan kesesatan.
Orang-orang Yahudi-Bani Israel menjadikan “Uzayr itu putra Allah’, dan demikian pula kaum musyrik Nasrani mengatakan, “Al-Masih itu putra Allah’. Selanjutnya, seperti dikatakan dalam Al-Qur’an yang sangat jelas-jelas penyimpangan golongan Yahudi :
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“
Kehancuran Yahudi Di Palestina
Taqdir Allah telah menetapkan bahwa 
mereka akan dihancurkan Allah melalui orang-orang beriman. Allah akan 
menggiring mereka pada satu tempat di bumi Palestina untuk dihancurkan 
oleh tentara-tentara Allah.
“Tidak akan terjadi kiamat 
sehingga kaum muslimin berperang dengan Yahudi. Maka kaum muslimin 
membunuh mereka sampai Yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan 
pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon: ‘wahai muslim wahai hamba Allah ini Yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah’, ia kecuali pohon Gorqhod karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim)
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar